Adat Indonesia

Blog tentang adat istiadat di Indonesia

Senin, 20 April 2015

Wisata Sejarah di Sukabumi Jawa Barat


Kawasan wisata di Sukabumi tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah nan asri, tetapi juga membawa wisatawan ke wisata sejarah karena sebagian besar tempat wisata itu dibangun pada zaman Belanda.

Perkebunan teh di kawasan Parakan Salak ini dibeli oleh keluarga Holle, sementara perkebunan di Sinagar (Nagrak) dibeli oleh keluarga Hogeven. Priangan kemudian memang jadi wilayah perkebunan the. Pada 1865 anak sulung de Holle bernama Karel Frederik Holle membuka perkebunan the Waspada pada 1865 di bayongbong, Garut. Pengusaha the bermunculan dari berbagai keluarga, misalnya Keluarga Van Der Huchts, De Kerkhovens, Van Motman, de Boscha’s dan sebagainya. Hingga akhir masa Hindia Belanda terdapat 81 perkebunan teh di wilayah Priangan.

Secara resmi baru pada 1 Mei 1926 pemerintahan kota dibentuk dan diangkat Mr. GF. Rambonet sebagai burgemeester (wali kota) pertama di Sukabumi. Kota Sukabumi sudah dihuni oleh 1520 orang Eropa, sekitar 19 ribu penduduk dan sekitar 3 ribu penduduk Cina.

Stasiun Kereta Api Sukabumi

Stasiun KA Sukabumi di jaman kolonial Belanda (https://sisihidupku.wordpress.com)

Stasiun terletak di Jl. Stasiun Barat No. 2 ini berada pada ketinggian +583 m.Stasiun ini adalah stasiun yang paling selatan di Daop 1 Jakarta. Stasiun Sukabumi dibuka pada tahun 1882. Stasiun ini dahulu mempunyai 5 jalur, namun tinggal 3 jalur yang masih aktif. Jalur 1 biasanya digunakan untuk Kereta api Siliwangi. Jalur 2 biasanya digunakan untuk Kereta api Pangrango. Sedangkan jalur 3 adalah untuk langsiran lokomotif. Selain itu, stasiun ini dahulu mempunyai dipo lokomotif dan turn-table. Depo lokomotfnya sudah dibongkar dan tinggal turn-table yang masih tersisa. Sayangnya jembatan putarnya juga sudah tak dipakai lagi karena PT KAI saat ini mengoperasikan lokomotif CC206, lokomotif yang mempunyai 2 kabin sehingga tak usah diputar lagi. Stasiun ini buka sekitar jam 4 pagi dan tutup sekitar jam 10 malam.

Stasiun KA Sukabumi sekarang (https://sisihidupku.wordpress.com)

Kemungkinan dahulu stasiun ini pernah mempunyai cabang ke Cikembar. Jalur ini dahulu mungkin digunakan untuk mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM). Jalur ini sudah tidak ada lagi. Kemungkin alasan jalur ini sudah tidak ada lagi karena dibongkar oleh Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II dan diangkut ke Burma, Pekanbaru atau Bayah untuk membuat jalur kereta api di sana.

Pabrik Tjipetir

Pabrik Tjipetir (https://news.okezone.com)

Tjipetir memang nama sebuah pabrik buatan Belanda yang mulai beroperasi pada tahun 1885, menghasilkan balok atau blok karet dengan merek “Tjipetir”. Lokasinya berada di Desa Cipetir, Kecamatan Cikidang, Sukabumi. Hingga kini keberadaannya masih terawat di bawah naungan perusahaan milik negara PTPN VIII Sukamaju.

Pohon Gutta Percha (https://www.visitsukabumi.com)

Balok karet itu berasal dari daun gutta percha, pohon Gutta percha penghasil getah lateks. Pabrik tersebut masih beroperasi, namun hanya untuk memenuhi pesanan saja. Dulunya, hasil produksi Tjipetir dipasarkan di Belanda, Inggris, Jerman, Amerika, Kanada, Jepang, Hong Kong, Australia, Italia, Prancis, dan Irlandia.

Balok karet produk Pabrik Tjipetir (https://www.visitsukabumi.com)

Gutta percha sendiri diproduksi untuk memenuhi kebutuahan isolasi kabel bawah laut (telegraf), bola golf, keperluan medis pengganti organ tubuh, perawatan gigi dan pembuatan gigi palsu, serta untuk bahan ban.

Getah lateks sebelum dipress (https://www.visitsukabumi.com)

Tjipetir merupakan satu-satunya pabrik pengolah gutta percha di dunia. Pasalnya, pohon gutta percha sulit tumbuh di tempat lain. Di samping itu, alat produksi cukup langka dan tidak pernah ditemukan di negara lain.

(https://www.visitsukabumi.com)

Tjipetir merupakan satu-satunya pabrik pengolah gutta percha di dunia. Pasalnya, pohon gutta percha sulit tumbuh di tempat lain. Di samping itu, alat produksi cukup langka dan tidak pernah ditemukan di negara lain.

Misteri Tjipetir di Eropa

Louise Mamet menemukan blok Tjipetir di Dunes de Sainte Marguerite di Landeda, Prancis (https://www.visitsukabumi.com)

Selama 100 tahun terakhir, benda persegi bertuliskan ‘Tjipetir’ bertebaran di pantai-pantai Inggris dan Eropa bagian utara. Seorang warga Inggris mengaku baru memecahkan misteri dari mana benda itu berasal.

Tracey Williams menemukan dua blok Tjipetir (https://www.visitsukabumi.com)

Pada musim panas 2012 lalu, Tracey Williams sedang berjalan di pantai dekat rumahnya di Cornwall, Inggris, ketika dia melihat benda persegi bertuliskan ‘Tjipetir’. Ketika disentuh, benda tersebut terasa kenyal seperti karet. Williams kembali menemukan benda serupa di bagian pantai lain beberapa pekan kemudian.

Jose de Cora menemukan blok Tjipetir di San Cibrao, bagian barat laut Spanyol pada Agustus 2013 (https://www.visitsukabumi.com)

Kapal Miyazaki Maru asal Jepang itu ditenggelamkan kapal selam Jerman, U-88, yang dikomandani Kapten Walther Schwieger, pada 31 Mei 1917, dimana kapal tersebut memuat Balok atau Blok Tjipetir.

Kapal asal Jepang bernama Miyazaki Maru mengangkut blok Tjipetir (https://www.visitsukabumi.com)

Miyazaki Maru karam 241 kilometer sebelah barat Kepulauan Scilly, antara Inggris dan Prancis.Fakta itu diamini Alison Kentuck, seorang pejabat Inggris yang menangani kapal karam di perairan Inggris. Menurutnya, blok-blok itu berasal dari Miyazaki Maru.

Hotel Selabintana

https://www.hotelselabintana.com

Selabintana terletak dikaki Gunung Gede - Pangrango, 7 kilometer disebelah utara kota Sukabumi. Ditemukan oleh seorang berkembangsaan Belanda, bernama AAE Lenne (1853 - 1916). Hotel ini dibangun pada tahun 1900-an hingga kini masih menjadi ikon kota Selabintana. Wisatawan akan mendapatkan jejak sejarah peninggalan Belanda dengan latar belakang Gunung Gede - Pangrango.

Pada masa pemerintahan Belanda Sukabumi terkenal sebagai tempat Peristirahatan bagipetinggi perkebunan belanda. Pada saat itu belanda menjadikan Sukabumi sebagai pusat perkantoran untuk mengurus perkebunan yang tersebar di beberapa tempat. Tempat peristirahatan yang dikelilingi perkebunan dan pemandangan indah gunung Gede Putri Pangrango mampu mencuri hati dan menjadi tempat favorit para petinggi perusahaan perkebunan belanda hingga dalam waktu singkat melihat perkembangan yang pesat Lene sang pendiri kemudian mengubah tempat istirahat ini menjadi sebuah hotel dengan nama Hotel Selabintana.

Pada tahun 1924 AAE Lene menyerahkan Hotel Selabintana kepada anaknya GE Lene (1897 - 1976). GE Lene kemudian mengangkat Losbakker menejer berkebangsaan belanda untuk mengelola Hotel Selabintana. Bakker berhasil meningkatkan kunjungan warga belanda ke Selabintana.

PLTA Ubrug

PLTA Ubrug Sukabumi (https://jurnalkerjaku.blogspot.com)

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ubrug. PLTA Ubrug sendiri merupakan salah satu bangunan warisan dari penjajahan pada zaman Belanda, dibangun pada tahun 1923.

PLTA Ubrug Sukabumi (https://jurnalkerjaku.blogspot.com)

Pembangkit Listrik Tenaga Air Ubrug mempunyai jumlah pembangkit 3 buah dengan kapasitas 18 megawatt, yang hasil aliran listriknya dialirkan ke daerah-daerah di Pulau Jawa dan Bali. Tegangannya dimulai dari 20 kilovolt, 50 kilovolt, 100 kilovolt hingga 150 kilovolt.

Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar