Adat Indonesia

Blog tentang adat istiadat di Indonesia

Rabu, 22 April 2015

Petualangan Seru Cave Tubing di Kalisuci


Kawasan karst Kalisuci berada di Dukuh Jetis, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Jarak tempuk sekitar 50 km dari Yogyakarta atau 10 km dari Wonosari. (Baca juga: Gua Pindul Gunung Kidul Yogyakarta)

Kalisuci berlokasi di dalam perut bumi di bawah tanah, melewati gua-gua. Inilah salah satu segmen kawasan karst Gunungsewu yang membentang hingga tiga kabupaten, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Wonogiri, Jawa Tengah, dan Pacitan, Jawa Timur, mencakup sepuluh wilayah kecamatan seluas 13.000 kilometer persegi.

Petualangan dimulai dari sini! (https://ranselhitam.wordpress.com)

Sebelum menempuh petualangan ini, kami lebih dulu menemui ahli gua Cahyo Alkantana. Menurutnya, Kalisuci adalah salah satu dari tiga cave tubing di dunia selain Meksiko dan Selandia Baru. Gua yang dilewati Gua Suci, Gua Glatik, Gua Gelung, Gua Buri Omah, Gua Grubug, Gua Jomblang.

Keunikan fenomena bentukan alam, karst permukaan berupa bentukan depresi yang runtuh membentuk gua-gua vertikal dan bentukan positiff berupa bukit karst berbentuk kerucut. Di bawah permukaan berupa aliran sungai bawah tanah yang mengalir di gua-gua horizontal. Inilah suatu sistem aliran sungai bawah tanah yang saling berhubungan satu sama lain di kawasan karst Gunungkidul.

Gua Glatik (https://ranselhitam.wordpress.com)

Menurut Cahyo Alkantana kawasan karst tidak miskin air, biasanya ditambang, sebagai upaya menyambung hidup di kawasan gersang. Melalui proses ribuan tahun tercipta gua-gua yang menyimpan sumber air melimpah. Sebagian besar masyarakat setempat beternak, bercocok tanam. Tanah berbatu sulit ditanami, air langka. Batu gamping tidak menyimpan air hujan. Batu gamping ditambang, batu bongkahan diolah jadi semen, keramik atau kosmetik. Risiko penambangan batu gamping. Keropos bisa ambruk sewaktu-waktu.

Di balik kawasan karst menyimpan potensi air jauh di bawah permukaan. Sumber air melimpah di dalam gua-gua. Lapisan tanah di kawasan karst terbilang tipis. Di bawahnya lapisan batu gamping berongga. Air hujan merembes di lapisan batu bercampur karbondioksida dari udara. Hasilnya senyawa asam karbonat yang perlahan mengikis rongga-rongga batu gamping. Proses bergenerasi rongga terkikis semakin lebar dan luas menjadi gua.

Cave Tubing Kalisuci (https://www.berbaginegeri.com)

Lubang besar membuat tetesan air mudah turun hingga ratusan meter menuju lapisan batu kedap air. Tetesan air yang terkumpul menjadi aliran sungai bawah tanah Gua Suci. Melalui Kalisuci alirannya masuk ke dalam rongga gua. Terhubung lubang-lubang raksasa di atasnya. Masyarakat setempat menyembutnya luweng. Luweng terjadi akibat proses erosi bertahun-tahun. Lama kelamaan atap lorong runtuh atau lazim disebut collapsed sink hole. Sepanjang Kalisuci ada dua luweng, Gelatik dan Gelung. Berujung di kolam air besar dalam gua.

Kalisuci dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Kawasan Ekokarst. Hampir dua dekade silam sudah diusulkan oleh International Union Speleology kawasan Karts Gunungsewu termasuk Kalisuci sebagai salah satu warisan alam dunia. Menurut ukurannya, terluas di DI Yogyakarta. Wisata alam beragam dari gua, sungai bawah tanah, telaga dan pantai. Gua-gua dengan pahatan alam indah tersembunyi.

Cave Tubing

Cave Tubing Kalisuci (https://nationalgeographic.co.id)

Tube atau ban dalam bekas pakai yang kami naiki bergerak perlahan aliran air Kalisuci (bahasa Jawa yang berarti sungai berair jernih). Tiba pada satu titik, gerak tube kami tahan, agar bisa leluasa beberapa jenak menikmati keindahan pahatan alam gua-gua di Gunung Kidul yang spektakuler.

Cave tubing memadukan rafting arum jeram dan caving susur gua. Sepaket petualangan seru yang memberi tantangan tersendiri. Saat menaiki tube, sesekali tangan jadi dayung, mengaayuh agar tube melaju saat tersangkut bebatuan. Beberapa titik penuh bebatuan. kadang harus mengangkut ban, berjalan lalu naik tube lagi.

Anak kecil aja berani tuh....

Sebelum memulai cave tubing, perlu mengenakan jaket, helm, dan semua peralatan yang diperlukan terpasang dengan sempurna di tubuh, dari ban pelampung, ban dalam, helm pengaman, juga sepatu boat. Plus alat-alat safety seperti deker. Sensasi di antara percik air jernih, suara alam. Lalu biarkan tube hanyut sekitar 2,5 – 3 jam, sejauh sekitar 600 meter. Sesudahnya kami naik lereng bukit sekitar hampir 100 m menuju basecamp. Mendaki bukit di kemiringan 90 derajat sambil berpegangan tali tambang. Lelah.

Pembentukan

Cahyo Alkantana, sebagai ahli susur gua, sudah mengeksplorasi Kalisuci sejak semasa kuliah pada awal tahun 1980-an. Pemandangan spektakuler Kalisuci membuatnya percaya situs ini bisa dikembangkan dengan berbasis masyarakat. "Sebab keindahannya tidak kalah dibanding cave tubing di Meksiko dan Selandia Baru. "Saya promosikan ke teman untuk adventure, sekaligus pendidikan dan pemetaan. Kalusuci tergolong mudah grade-nya. Cocok dikembangkan mass tourism caring capasity 200 orang. Apalagi view bagus: ornamen memasuki suatu sumur, seperti keluar masuk."

Cave tubing baru dimulai 2010 lalu. Semula mulut Kalisuci biasa digunakan untuk mencuci. Sekali ber-cave tubing waktu tempuh tiga jam dengan jarak tempuh 600-700 meter. Cukup untuk merasakan petualangan yang memuaskan. Anggota Karang Taruna bertugas menjaga. Cave tubing memang butuh operator, jika tidak akan berisiko sekali. Pengunjung tidak akan berani, karena dalam gua menakutkan. Tim Cahyo turut supervisi, adakan pengawasan rutin.

Karakteristik daerah karst di musim hujan itu bahaya sekali. Fluktuasi sampai ke atas itu bahaya sekali. Cahyo sebagai founder dan konsultan. Kalisuci harus diperlakukan hati-hati. Pengelola harus tahu kapan bisa menahan kapan close, kapan open. Safety dahulukan, secara standar internasional daerah tangkapan hujan di sana. Jangan emosi ada tamu banyak.

Pemandangan

Cave Tubing Kalisuci (https://liburanjogja.co.id)

Kami pandangi interior Kalisuci sembari menyimak penuturan pemandau tentang ciri-ciri fenomena di permukaan (ekokarst) meliputi bentukan positif seperti perbukitan karst yang berbentuk kerucut (conical limestone) dan kubah (doline), sedang bentuk negatifnya berupa lembah-lembah (poltje) dan telaga karst. Juga, fenomena di bawah permukaan (endokarst) meliputi gua-gua lengkap dengan stalagmit dan stalagtit serta aliran sungai bawah tanah.

Sungai berair jernih berlebar lima hingga sepuluh meter ini bermuara di Laut Selatan. Dari ketinggian tebing, tampak aliran sungai berkelok-kelok. Gradasi warna fantastis: tanah kecokelatan, tebing karst dan daun-daun meranggas, air biru kehijauan. Benderang sinar matahari berganti gelap pekat dalam luar. Di dalam, kami beroleh pencahayaan dari headlamp.

Stalaktit Kalisuci (https://wisatajawa.wordpress.com)

Tampak tetesan air dari stalaktit, sebagian berupa batu kristal. Kelelawar berkelebat dan bergantungan di langit-langit gua. Terasa hening, sejuk, air dingin. Suasana yang membuat betah. Bagi petualang, arus cukup deras dalam gua terbilang memukau. Gua Buri Omah berada di belakang permukiman warga. Masyarakat turun ke bawah mencari air di musim kering. Sumber air melimpah Kalisuci, sungai permukaan yang masuk ke lubang batu atau gua. Kendaraan mengarungi sungai dalam gua. Muara sekitar 30 km di Pantai Baron. Debit airnya besar sekali. Saat musim hujan debit air bisa mencapai langit-langit gua.

Lorong Gua Suci sejauh 150 m. Ornamen gua indah. Lalu Luweng Gelatikan dimana atap lorong runtuh collapsed sink hole. Vegetasi tumbuh bambu beringin fikus atau pakis-pakisan berkerabat dengan beringin. Lubang kedua ada downline disebut gelung. Karakter Gua Gelatik mirip Gua Suci. Aliran sungai berkelok, berjarak lebih pendek. Lalu Luweng Gelung.

Proses terjadi mirip Luweng Gelatik. Vegetasi didominasi pepohonan bambu. Sama-sama memiliki kelembaban tanah cukup tinggi. Penetrasi sinar matahari terbilang minim, tanah basah, subur. Terakhir Gua Gelung, ada sump atau sungai berbentuk kolam tidak punya rongga lagi.

Informasi lebih lanjut hubungi

Kelompok Sadar Wisata Kalisuci
Dukuh Jetis, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul
Telp.: +62 877 3879 4513 (Muslam Winarto)
BBM: Pin 25C17D57, 2A10C404
Website: https://kalisucicavetubing.blogspot.com
email : cavetubing@ymail.com, cavetubingkalisuci@gmail.com
Facebook: Kalisuci Cave Tubing
Twitter: @kalisucicavetub

Sumber bacaan: Nationalgeographic 1 dan Nationalgeographic-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar