Adat Indonesia

Blog tentang adat istiadat di Indonesia

Senin, 13 April 2015

Tenun Gedogan Indramayu Jawa Barat

Sedang menenun gedogan Indramayu (https://beritadaerah.co.id)

Tenun Gedogan merupakan salah satu kerajinan yang tersebar di sejumlah daerah Nusantara. Salah satunya adalah tenun Gedogan khas Indramayu. Kerajinan yang telah ada sejak puluhan tahun ini, tidak lekang oleh waktu. Mampu menghasilkan beragam kain cantik dan indah. Perpaduan antara benang yang dicampurkan.

Beragam kain cantik dan bercampur aneka motif tradisional bisa dibuat dengan cara tenun di Indramayu. Melalui penggabungan antara satu benang ke benang lainnya, membuat rangkaian kain semakin cantik dan indah dibuat dengan cara yang cukup sederhana. Tenun Gedogan, konon nama ini muncul dari Bahasa Jawa yang didapat dari bunyi yang dihasilkan antara satu kayu dan kayu lainnya yang saling berbenturan ketika proses menggabungkan benang.

Motif

Sejumlah warga di Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu ini banyak yang menjadi pengrajin tenun Gedogan. Sunairih salah satunya, yang mengisi hari-hari tuanya dengan menenun kain babaran, motif tenun Gedigan khas Indramayu. Sejak tahun 1965 silam, Sunarih telah menekuni kerajinan tenun Gedogan. Keahlian ini, didapatkan Sunarih secara turun temurun dari orang tuanya.

Dengan menggunakan alat tenun tradisional yang diikatkan pada badan, sang pengrajin mulai menenun untaian benang, menjadi sebuah kain. Kekuatan tubuh pengrajinnya sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kain tenun yang kuat. Selain itu, membuat tenun Gedogan memerlukan kesabaran dan ketelatenan. Satu per satu benang ditenun hingga membentuk motif dan warna yang menarik. Motif yang menjadi ciri khas tenun Gedogan Indramayu adalah motif kain babaran.

Merhatikan, alat tenun tradisional yang diikatkan pada badan (https://www.antaranews.com)

Untuk menghasilkan satu kain babaran, membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat hari. Satu lembar kain tenun Gedogan ini, biasa dihargai Rp100 ribu sampai Rp150 ribu.

Dahulu, tenun Gedogan dikerjakan untuk mengisi waktu luang kaum ibu rumah tangga, sembari menantikan suaminya pulang bekerja. Pada tahun 1960-an, tenun Gedogan khas Indramayu pernah mengalami masa jaya. Hampir di setiap rumah, usaha kerajinan tenun Gedogan dijalankan. Sejumlah desa di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, seperti Desa Juntikebon, Juntinyuat, Juntikedokan dan desa Juntiweden, menjadi sentra kerajinan tenun Gedogan.

Sumber: Beritasatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar