Adat Indonesia

Blog tentang adat istiadat di Indonesia

Senin, 07 Desember 2015

Sejarah Permainan Tradisional Cublak-Cublak Suweng

Cublak-cublak Suweng (https://phinemo.com)

Permainan Cublak-cublak suweng, salah satu karya Sunan Giri (1442 M), seorang ulama sekaligus budayawan yang sangat hebat. Dakwahnya tidak memaksa namun justru menjadikan rasa untuk hanyut didalamnya. Metode ini ternyata sangat ampuh untuk menjadikan daya tarik orang-orang jawa awam terhadap Islam. Melalui seni budaya yang berupa gamelan, tembang, ataupun karya sastra lainnya menjadikan Sunan Giri sebagai sosok yang dikagumi hingga kini.

Permainan

Cublak-cublak suweng merupakan permainan yang dimainkan minimal 3 orang, dan akan semakin menarik jika dimainkan oleh 7 hingga 8 orang. Permainan ini dimulai dengan menentukan salah satu dari peserta permainan untuk menjadi Pak Empo, tokoh utama dalam permainan ini. Pak Empo bertugas mencari sebuah kerikil, atau batu kecil (diibaratkan suweng) yang akan disembunyikan peserta lain. Sebelumnya Pak Empo berbaring telungkup di tengah-tengah peserta, kemudian peserta lain menaruh telapak tangannya menghadap ke atas di punggung Pak Empo.

Cara bermain

Hom pimpah gambreng (https://permainantradisional-indonesia.blogspot.co.id)

Pertama kali dimulai dengan Gambreng, yang kalah menjadi Pak Empo. Dia berbaring telungkup di tengah, anak-anak lain duduk melingkar. Buka telapak tangan menghadap ke atas dan letakkan di punggung Pak Empo. Salah satu anak memegang biji kerikil dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-Cublek Suweng.

"Cublak cublek suweng. Suwenge ting gelenter. Mambu ketundung gudel. Pak empo lirak-lirik. Sapa ngguyu ndhelikake. Sir-sir pong dele gosong. Sir-sir pong dele gosong.", dinyanyikan bersama, biasanya dilakukan 2 atau 3 kali.

Sambil bernyanyi, kerikil atau biji dipindahkan dari tangan satu pemain ke tangan pemain berikutmya, setelah kalimat (bait terakhir) "Sir-sir pong dele gosong" serahkan biji atau kerikil ke tangan seorang anak untuk disembunyikan dalam genggaman. Di akhir lagu, semua anak menggenggam kedua tangan masing-masing, pura-pura menyembunyikan kerikil, sambil menggerak-gerakkan tangan. Pak Empo bangun dan menebak di tangan siapa biji atau kerikil disembunyikan. Bila tebakannya benar, anak yang menggenggam biji atau kerikil gantian menjadi Pak Empo. Bila salah, Pak Empo kembali ke posisi semula dan permainan diulang lagi.

Manfaat

Anak belajar menyanyi, mencocokkan ritme lagu dengan gerakan tangan, mengenal bahasa Jawa, melatih motorik halus, belajar mengikuti aturan, latihan kerja sama dan belajar menyimpan rahasia.

Makna

Lagu dolanan anak-anak di Jawa karya Sunan Giri ini ternyata mengandung makna luhur tentang nilai-nilai keutamaan hidup manusia, makna yang mengajarkan tindak anti korupsi atau anti Keserakahan. Berikut ini Makna lagu dolanan Cublak-Cublak Suweng.

1. Cublak-cublak suweng

Cublak Suweng = tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Jadi, Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.

2. Suwenge teng gelenter

Suwenge Teng Gelenter = suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia.

3. Mambu ketundhung gudel

Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.

4. Pak empo lera-lere

Pak empo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.

5. Sopo ngguyu ndhelikake

Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.

6. Sir-sir pong dele kopong

Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya atau hati nuraninya.

Kesimpulan

Untuk mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya kembali ke hati nurani yang bersih. Tidak dipengaruhi hawa nafsu.. Dengan hati nurani akan lebih mudah menemukannya, tidak tersesat jalan hingga lupa akan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar