Adat Indonesia

Blog tentang adat istiadat di Indonesia

Jumat, 16 Oktober 2015

Wisata Sejarah di Banyumas Jawa Tengah


Kabupaten Banyumas adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan ibukotanya Purwokerto.

Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990. Kota Banyumas awalnya adalah kota kadipaten Kedjawar yang didirikan oleh Jaka Kaiman pada masa kekuasaan Kasultanan Pajang yang kemudian menjadi Bupati pertama yang dikenal dengan julukan atau gelar Adipati Marapat (Adipati Mrapat).

Setelah perang Diponegoro selesai wilayah Banyumas dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda, dan dibangunlah sistem Residente (Karisidenan). De Sturler pada 1 November 1830 di tunjuk dan di lantik menjadi Residen pertamanya, Belanda mulai membangun kota Banyumas sebagai ibukota Karsidenan Banyumas. Disamping itu Banyumas juga merupakan Ibukota Kabupaten Banyumas yang wilayahnya meliputi Onderdistrict Banyumas, Onderdistrict Adireja dan Onderdistrict Purworejo Kelampok. Kabupaten ini terpisah dengan kabupaten Ajibarang yang akhirnya pindah ke kota Purwokerto.

Komplek Dalem Kadipaten (Komplek Pendopo Duplikat Si Panji Banyumas)

Pendopo Duplikat Si Panji Banyumas (https://wiedpatikraja.blogspot.co.id)

Komplek Pendopo Duplikat Si Panji, yang sekarang digunakan Kantor Kecamatan Banyumas, terletak di Jalan Kawedanan Lama No. 396, Banyumas.

Kompleks Dalem Kadipaten (Pendopo Duplikat Si Panji) Banyumas merupakan bangunan peninggalan Kadipaten Banyumas sebelum dipindah ke Purwokerto oleh Bupati Banyumas Martadireja II pada tanggal 7 Januari 1937.

 (https://wiedpatikraja.blogspot.co.id)

Komplek Dalem Kadipaten Banyumas ini dibangun tahun 1706 oleh Kiai Adipati Yudonegoro II Bupati Banyumas ke 7.

Sebelum lokasi Kadipaten Banyumas berada di tempat ini, Pusat pemerintahan Kadipaten Banyumas sejak Adipati I (Joko Kaiman tahun 1582) sampai Adipati Banyumas ke-6 terletak di Desa Kejawar, kurang lebih 5 kilometer dari tempat ini (alun-alun Banyumas).

 (https://wiedpatikraja.blogspot.co.id)

Sebagai lokus bekas Kadipaten, Dalem Kadipaten (Pendopo Duplikat Si Panji) Banyumas telah menjadi salah satu artefak sekaligus landmark (tetenger) dari perjalanan panjang sejarah Kadipaten Banyumas yang pertama kali dibangun oleh Joko Kaiman yang bergelar Kanjeng Adipati Warga Utama II (Adipati Mrapat).

Kondisi eksisting Dalem Kadipaten (Pendopo Duplikat Si Panji) Banyumas mulai dari alun-alun, pintu gerbang, pendopo, longkangan, dalem ageng, griya ageng, boga sasana, senthong kiwa, senthong tengen, bale peni, bale warni hingga tamansari, selain hadir sebagai artefak sejarah, juga memiliki kedalaman filosofi yang didasarkan pada ajaran Jawa. Dari sisi arsitektur, bangunan Dalem Kadipaten (Pendopo Duplikat Si Panji) Banyumas merupakan perpaduan yang sangat kental antara arsitektur tradisional Jawa dan arsitektur kolonial Belanda.

(https://wiedpatikraja.blogspot.co.id)

Dari sisi filosofis, Dalem Kadipaten (Pendopo Duplikat Si Panji) Banyumas mengandung ajaran kosmologi Jawa tentang keblat papat lima pancer (empat arah mata angin dan titik pusat imaginer yang berada di tengah-tengah). Bangunan pendopo dikelilingi empat pintu gerbang utama. Gerbang pada sisi timur dan barat searah dengan terbit dan tenggelamnya matahari yang menjadi simbolisasi dari purwa, madya dan wasana yang menggambarkan kehidupan manusia di dunia dari yang semula tidak ada, menjadi ada, dan pada saatnya akan kembali tidak ada. Sedangkan gerbang pada sisi selatan dan utara searah dengan laut selatan dan gunung Slamet, menggambarkan arah privasi (dalem Kadipaten) ke arah publik (masyarakat). Oleh karena itu di arah depan pendopo terdapat alun-alun yang di sisi kanannya terdapat masjid (menggambarkan sisi kebaikan) dan di sisi kirinya terdapat penjara atau Lembaga Pemasyarakatan (menggambarkan sisi buruk).

Pabrik Gula Kalibagor

Pabrik Gula Kalibagor masih sehat (https://www.banjoemas.com)

Pabrik Gula Kalibagor terletak di Dukuh kalibagor, Desa Kalibagor, Kecamatan Kalibagor, berada di lokasi pinggir jalan raya antara Sokaraja dan Kalibagor , atau 8 km dari kota Purwokerto. Pabrik Gula ini dibangun di atas areal 400 m x 200 m. Sedangkan bangunannya sendiri memiliki luas panjang 150 m, lebar 100 m, dan tinggi 20 m. Sedangkan bangunannya sendiri memiliki luas panjang 150 m, lebar 100 m, dan tinggi 20 m.

Pabrik Gula ini dibangun pada tahun 1839 oleh Edward Cooke Jr, seorang pengusaha swasta berkebangsaan Belanda, yang memiliki naluri bisnis tinggi, serta jeli memanfaatkan situasi ekonomi negeri Belanda yang sedang lemah.

PG Kalibagor menunggu total kehancuran (https://tangkaspamujiecotourism.blogspot.co.id)

Keberadaan pabrik gula yang pada saat itu merupakan pabrik gula terbesar di Jawa Tengah sangat erat terkait dengan penerapan sistem Tanam Paksa yang dijalankan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengatasi krisis keuangan di negara tersebut pada awal-awal abad ke-19. Politik atau Sistem tanam Paksa mengharuskan rakyat di wilayah jajahan diharuskan menanam tanaman-tanaman yang bernilai ekspor.

Wilayah Kabupaten Banyumas, dan sekitarnya dipandang sangat cocok untuk penanaman tanaman tebu, selain itu transportasi darat dan air dari wilayah ini sangat mudah, sahingga pembangunan pabrik gula di wilayah Kalibagor ini tentunya dipandang sangat tepat. Tuan Edward Cooke Jr sebagai pendiri pabrik meninggal pada tahun 1847, dan dimakamkan di komplek pabrik.

Jembatan Sakalibel

Jembatan Saka Lima Belas (Sekalibel) - https://www.griyawisata.com

Jembatan Saka Lima Belas (Sakalibel) yang merupakan jembatan peninggalan Belanda, akan dijadikan objek wisata sejarah Kereta Api (KA) di Banyumas (Jateng). Jembatan yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyumas-Brebes ini mempunyai arsitektur yang unik dan ditopang oleh lima belas pilah besar di bawah jembatan.

Jembatan Sakalibel dibangun pada tahun 1912. Jembatan tersebut berada di atas Sungai Keruh, dengan ketinggian 20 meter dari permukaan sungai. Rangka jembatan terbuat dari baja ukuran tebal yang sangat kokoh.

Stasiun Kereta Api Purwokerto (Stasiun Raya)

Stasiun Kereta Api Purwokerto (https://wikimapia.org)

Stasiun Raya Purwokerto terletak di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat. Stasiun Raya yang dibangun tahun 1915 tersebut menempati areal seluas 500 m x150 m, dengan luas bangunan keseluruhan , panjang 75 m ,lebar 40 m, dan tinggi 10 m.

Pembangunan perkeretaapian di wilayah Banyumas sudah mulai dirintis sejak tahun 1881, tetapi pada saat itu jalur kereta api belum melewati Purwokerto. Secara riil lokasi yang menjadi stasiun raya sekarang sudah mulai dilalui kereta api sejak tahun 1892, dimana pada tahun 1892 perusahaan swasta SDS (Serajoe Dal Stoom Tram Maaschappi) membuka jalur Maos Purwokerto. Pembukaan jalur ini sebagai kelanjutan jalur yang telah dibuka oleh Pemerintah Hindia Belanda antara Bandung – Jogjakarta melewati Maos dan Kroya melalui perusahaan Kereta Api SS (Staat Spoorwegen) Pada tahun 1915 SDS ( Serajoe Dal Stoom Tram Maaschappi ) membuka jalur lagi Maos – Cilacap.

Semasa zaman Jepang rel KA SDS sebagian besar dibongkar dan tinggal rel antara Purwokerto – Wonosobo. Pada masa perjuangan 1945 – 1949 jalur KA tersebut sangat berperan untuk transportasi ke daerah perjuangan antara Cilacap, Purbalingga, Wonosobo, Temanggung, dan lain-lainnya. Pada pertempuran Ambarawa bantuan pejuang dari sekitar Purwokerto telah memanfaatkan jalur KA tersebut.

SD Negeri 1 Sudagaran

SD Negeri 1 Sudagaran (https://kekunaan.blogspot.co.id)

SD Negeri 1 Sudagaran terletak di Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 95, Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, atau tepatnya berada di sebelah tenggara alun-alun Banyumas. Lokasinya berada di pinggir jalan raya utama menuju Purwokerto dari Yogyakarta.

SD Negeri 1 Sudagaran (https://kekunaan.blogspot.co.id)

Bangunan SD ini menarik pandangan setiap orang yang melintas di jalan tersebut, lantaran kekunaan bangunannya yang masih berdiri kokoh. Menurut Kepala Sekolah, Setyo Eko Kapti, SD ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1918. Dulu, sebelumnya adalah Hollandsch Indlandsche School (HIS). Semasa HIS, yang diperkenankan sekolah di sini adalah anak-anak orang Belanda yang bekerja di Hindia Belanda, sedangkan bagi pribumi hanyalah anak-anak priyayi atau amtenaar memiliki jabatan saja.

Rumah Dinas Bupati Banyumas

Rumah Dinas Bupati Banyumas (https://kingvici.blogspot.co.id)

Rumah dinas bupati terletak di jalan Kabupaten No. 1, Purwokerto, dengan arsitektur gaya art deco khas banguna kolonial era 1920-an (termasuk gaya yang sudah modern di Eropa pada masanya), gedung ini dahulu adalah gedung Residentwoning atau tempat tinggal Residen Banyumas di Purwokerto. Gedung ini dibangun setelah ada rencana pemindahan ibu kota Banjoemas ke Purwokerto. Gedung ini dirancang oleh sorang arsitek/insinyur dari Belanda bernama Breuning, Hubert Albert.

(https://kingvici.blogspot.co.id)

PLTA Ketenger

PLTA Ketenger (https://pltaketenger.blogspot.co.id)

Proyek ini dibangun oleh N.V. A.N.I.E.M (Algemeene Nederlandsen-Indische Electriciteit Maatschappij) wilayah kerja Karsidenan Banyumas tahun 1940. Desain dan pengerjaan dipimpin oleh Ir. G. S. GOEMANS yang merupakan Insinyur N.V. A.N.I.E.M dan setelahnya perawatan dan pendistribusian dilakukan oleh N. V. Electriciteitmaatschappij Banjoemas (E.M.B).

Proyek Ketenger di bangun di desa Ketenger dengan memanfaatkan aliran air hulu sungai Banjaran. Perusahaan Listrik Banyumas dengan kekuatan daya 1000 pk yang kemudian ditarik ke Purwokerto untuk di distribusikan ke Purwokerto, Sokaraja, Purbalingga, Trenggiling (Rumahsakit Zending), Banyumas, Maos, Cilacap, Kroya, Sumpyuh hingga Gombong, Kebumen dan Kutowinangun.

PLTA Ketenger (https://www.panoramio.com)

Pembangunan pembangkit ini sudah dimulai pada tahun 1927 dan pada tahun 1929 proyek ini di hentikan dan pada 1936 proyek inipun dikaji ulang dan akan di teruskan jika proyek besar karsidenan Banyumas ini juga bisa menghidupkan "Groote Krojaplan" (Proyek besar Kroya) yaitu berupa Pengairan irigasi dan pasokan listrik. Akhirnya Proyek PLTA Ketenger diselesaikan pada tahun 1939 oleh kontraktor Hindia Belanda NV. ANIEM 9 (N.V. Algemeene Nederlandsch Indische Electriciteit Maatchappy) untuk mesin unit 1 dan 2 dengan daya terpasang masing – masing 3,52 MW.

SMP Negeri 1 Purwokerto

SMP Negeri 1 Purwokerto (https://kingvici.blogspot.co.id)

SMP Negeri 1 Purwokerto berdiri pada 1 Oktober 1948, terletak di jalan Jenderal Soedirman No. 181, Purwokerto. Dulunya tanah dan gedung bekas peninggalan Jaman Hindia Belanda dan pada masa itu digunakan untuk Kantor Kepolisian Belanda pada dan selanjutnya digunakan untuk pendidikan bernama Eoropis Lagere School sampai tahun 1942 dan saat pendudukan Bangsa Jepang pada tahun 1948 tanah dan gedung digunakan untuk pendidikan SMP Putri.

SMP Negeri 1 Purwokerto tempo dulu (https://kingvici.blogspot.co.id)

SMA Negeri 1 Purwokerto

SMA Negeri 1 Purwokerto (https://spn-purwokerto.blogspot.co.id)

SMA Negeri 1 Purwokerto masih menempati lokasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto 73 Purwokerto. Gedung yang digunakan merupakan gedung peninggalan Belanda dan merupakan cagar budaya Pemerintah Kabupaten Banyumas. Luas banguan yang digunakan 5006 M² di atas tanah 11.355 M.

Monumen dan Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman


Monumen yang terletak di jalan dr. Soeparno No. 24, pinggir Sungai Logawa Kecamatan Karanglewas, kurang lebih 4 km dari kota Purwokerto ini dibangun untuk mengenang perjuangan Jenderal Soedirman di Kabupaten Banyumas, khususnya di Purwokerto.

Berkat keahlian strategi dan kepandaian dalam bernegosiasi dengan penjajah Jepang, maka pengambilalihan kekuasaan dari penjajah Jepang kepada para pejuang di Kabupaten Banyumas berjalan tanpa pertumpahan darah. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 15 Oktober 1945 bertempat di Markas Komando Kesatuan Pertahanan Jawa Tengah di Magelang.

Monumen dan Museum Panglima Besar Jenderal Sudirman
Jl. Dr. Soeparno No. 24, Purwokerto
Telp.: (62) 281 625 893
Fax.: (62) 281 635 327

Museum Uang Bank Rakyat Indonesia

Museum BRI (https://ensiklo.com)

Tak hanya hanya Mandiri yang memiliki Museum Bank Mandiri di kawasan Kota Jakarta. Bank Rakyat Indonesia juga memiliki Museum di Purwokerto Jawa Tengah.

Museum ini didirikan pada 16 Desember 1895 oleh Patih Aria Wirjaatmadja dan diresmikan tahun 1990. Museum ini adalah salah satu wisata sejarah di Purwokerto yang cukup terkenal.

Museum Bank Rakyat Indonesia 
Jl. Bank, Purwokerto
Website: https://brimuseum.blogspot.com
Jam Buka: Minggu-Kamis 09.00 - 14.00

Museum Wayang Sendang Mas

Museum Wayang Sendang Mas (https://www.wikiwand.com)

Museum ini terletak di kompleks Pendopo Kabupaten Banyumas Lama di Kota Banyumas. Gedung Museum ini memiliki luas 93,4 m². Nama Sendhang Mas merupakan kependekan dari Seni Pedhalangan Banyumas.

Tujuan didirikannya Museum ini adalah untuk melestarikan kebudayaan Jawa khususnya wayang. Koleksi museum wayang ini antara lain berisi wayang kulit gagrag Banyumas, gagrag Solo, gagrag Yogyakarta, Sunggingan gagrag Banyumas, wayang krucil (klithik), wayang beber, dan kaligrafi huruf Jawa (dalam bentuk gunungan dan punakawan).

Monumen Gatot Subroto

Monumen Jenderal Gatot Soebroto (https://wiedpatikraja.blogspot.co.id)

Monumen Jenderal Gatot Subroto terletak di Jalan Gerilya Timur, Purwokerto, tepatnya di depan Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.

Monumen ini dibuat untuk mengenang dan menghormati jasa dan perjuangan Jenderal TNI Anumerta Gatot Subroto yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional dengan keputusan Presiden RI No. 222 Tahun 1962. Monumen ini terletak di Berkoh (pintu masuk kota purwokerto bagian timur). Tempat wisata di Purwokerto ini adalah sebuah patung Jenderal Gatot Subroto yang sedang menunggang kuda dengan tegap dan gagah perkasa, manatap ke depan dengan kendali di tangan.

Patung ini terbuat dari perunggu seberat 2 ton, dengan tinggi 4 meter dari kaki kuda sampai topinya. Patung ini berdiri di atas landasan berbentuk silinder beton dengan tinggi 5 meter serta dengan bentuk alas persegi lima, dan dikelilingi pagar besi. Monumen ini diresmikan tanggal 24 Mei 1982 oleh Menteri Pertahanan Keamanan / Panglima ABRI, Jenderal TNI M. Jusuf. Monumen Gatot Subroto adalah tempat menarik yang dapat Anda temukan di wisata Purwokerto.

Monumen Sepoer

Monumen Sepoer (https://discover-wonderful-indonesia.blogspot.co.id)

Monumen Sepoer adalah sebuah bekas lokomotif uap yang telah direhabilitasi sedemikian rupa yang diletakan di halaman kantor Perusahaan Jawatan Kereta Api DAOP IV Purwokerto sebagai monumen.

Pertama kali kereta api beroperasi di Jawa Tengah pada tanggal 10 Agustus 1867, yaitu Lintas Semarang – Temanggung yang dibangun oleh perusahaan swasta yaitu N.V. Nederland Indische Spoorweg Maatschappij (NISM ). Pembangunan ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Monumen Sepuluh Purwokerto

Monumen 10 (https://explorbanyumas.blogspot.co.id)

Monumen Sepuluh terletak beberapa meter dari gerbang pintu masuk Lokawisata Baturaden, berbentuk bambu runcing patah sebanyak 10 buah. Monumen ini menggambarkan gugurnya 10 pahlawan anggota Brigade XVII Tentara Pelajar Kompi Purwokerto dalam periode Perang Kemerdekaan I dan II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar