Adat Indonesia

Blog tentang adat istiadat di Indonesia

Senin, 06 Juli 2015

Jangan Uyah Asem, Perpaduan Rasa Asem dan Pedas yang Menyegarkan


Banyuwangi selain terkenal dengan keindahan alamnya. Kabupaten yang berada di ujung timur pulau jawa ini juga dikenal dengan beragam kuliner khasnya yang sangat lezat. Salah satunya adalah Jangan Uyah Asem. Jangan dalam bahasa Indonesia berarti kuah, dan asem mempunyai arti asam. Jadi kalau di gabung kuah yang asam namun pedas.

Memang nama Jangan Uyah Asem tidak setenar dengan sego tempong atau rujak soto, tapi soal rasa makanan yang satu ini tidak mau kalah dengan kuliner kuliner lainnya. Jangan uyah asem merupakan makanan kuno warga banyuwangi yang masih dilestarikan. Itu terbukti dari adanya makanan ini ketika upacara upacara adat suku osing.

Bahan dasar dari jangan uyah asem adalah ayam kampung dan papaya muda. Yama kampung dipilih karena teksturnya yang lembut dan rasanya lebih gurih dari ayam potong atau ayam horen. Untuk bumbunya cukup sederhana hanya cabai merah, cabai rawit, tomat, dan campuran gula dan garam yang telah dihaluskan. Untuk menambahkan rasa asam yang menjadi ciri khas dari makanan ini biasanya ditambah dengan irisan blimbing wuluh.

Cara memasak Jangan Uyah Asem cukup mudah, ayam yang telah dipotong direbus hingga empuk, kemudian masukkan irisan papaya muda dan bumbu yang telah disiapkan. Aduk hingga merata dan tunggu sampai papayanya empuk. Makanan pun siap disajikan. Makanan ini paling enak dimakan diwaktu cuaca sedang panas. Ditambah dengan semangkuk nasi , sambal dan kerupuk. Makanan ini bisa membuat lidah kita kepanasan akan pedasnya.


Jika anda tidak punya waktu atau bahannya anda bisa menikmati makanan ini di Pondok makan bu erni yang terletak di jalan raya gelagah dusun jambean kecamatan gelagah, kabupaten banyuwangi, jawa timur. Disini menyediakan Jangan Uyah Asem.

Jika anda memesan satu porsi anda akan mendapatkan paket lengkap jangan uyah asem, sambal dan beberapa potong tempe. Menurut bu erni sang pemilik warung tempe yang disajikan berbeda dengan tempe biasanya karena di buat dengan bungkus daun pisang. Yang membuat tempenya tetangga sebelah bu erni.

Untuk nasinya jangan khawatir karena di kedai ini anda bisa mengambil sendiri nasinya alias prasmanan tanpa dikenai biaya tambahan. Bu erni memilih jangan uyah asem sebagai menu andalannya karena makanan ini jarang ditemukan di warung warung. Jarang orang yang menjualnya. Untuk harga satu porsi Jangan Uyah asem dipatok Rp 8000 hingga 10.000.

Pengunjung yang datang ke kedai bu erni cukup ramai, terutama mereka yang datang dari luar kota. Karena warungnya yang searah dengan gunung ijen, tak jarang wisatawan menyempatkan mampir ke kedainya.

Sumber: Asli Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar