Adat Indonesia

Blog tentang adat istiadat di Indonesia

Senin, 23 November 2015

Pakaian Khas Sunda



Pakaian Khas Sunda - Mungkin Sebagian dari kalian yang ada di di Jawa Barat sudah mengenal dengan yang namanya Rebo Nyunda. Rebo Nyunda yang artinya Rabu Sunda adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seluruh Siswa-siswi dan para Pegawai Negri Sipil diharuskan memakai pakaian khas Sunda. Nama pakaian khas sunda itu yaitu Pangsi Sunda untuk laki-laki, dan Kabaya serta batik bawahannya untuk perempuan.
Ridwan Kamil Memakai Pangsi

Pada awalnya Rebo Nyunda hanya dilaksanakan di Kota Bandung, karena orang yang pertama kali menggagas program Rebo Nyunda adalah Wali Kota Bandung yaitu Ridwan Kamil. Rebo Nyuda telah ditetapkan sesuai Peraturan Daerah (Perda) No. 2 Tahun 2012 Pasal 10 ayat 1b tentang Penggunaan dan Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda. Program Rebo Nyunda ini mulai diberlakukan di Kota Bandung pada tanggal 6 Noverber 2013. Dengan tujuan untuk mengembalikan dan melestarikan budaya sunda, sekarang ini banyak kota dan kabupaten lainnya yang menerapkan Rebo Nyunda, diantaranya Kabupaten Garut, Kota Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten/ Kota di Jawa Barat lainnya.
Kali ini kita akan mambahas tentang pakaian khas Sunda yang sering dipakain di Rebo Nyunda untuk para Pria. Pakaian khas sunda itu adalah Pangsi Sunda. Pangsi adalah salah satu pakaian khas sunda warisan nenek moyang para leluhur yang patut untuk dilestarikan. Pangsi sendiri yaitu pakaian hitam-hitam yang ukurannya lebar yang bahan dasarnya dari bahan katun. Pangsi bukan sekedar pakaian penutup tubuh saja, pangsi memiliki Filosofi terkait dengan kehidupan masyarakat tempo dulu. Mesti tak ada dokumen langsung terkait dengan Filosofi Pangsi sunda ini, namun pangsi memiliki makna yang terkandung tidak bertentangan dengan adat, budaya, dan agama di indonesia yang menjelaskan  bahwa setiap bentuk dan jahitan mengandung makna yang dapat dijadikan pengingat para pemakainya agar selalu intropeksi diri.
Pangsi merupakan singkatan dari Pangeusi “Numpang ka sisi” yakni pakaian penutup badan yang acara pemakaiannya dibelitkan dengan cara menumpang seperti memakai sarung. Sebenarnya pangsi sendiri adalah nama dari ceralananya saja, nama bajunya adalah salontreng. Namun sekarang ini banyak orang yang menyebutkan jika pangsi adalah untuk keduanya yaitu baju dan celana.
Pangsi termasuk pakaian serbaguna, pada zaman dulu Pangsi sering digunakan oleh petani, seniman, dan bahkan pejabat dalam merayakan adat. Banyak orang yang menyebut kalau Pangsi adalah baju koko atau komprang karena warnanya hitam padahal sebenarnya desainnya sangat berbeda. Kini model Pangsi sedikit dimodifikasi namun tanpa menghilangkan arti dan filosofi Pangsi itu sendiri. Modifikasi tersebut pada bagian bawah kerah pakaiannya. Jika zaman dulu pangsi hanya identik dengan warna hitam semua, sekarang pangsi yang sudah dimodifikasi pada bagian depannya, yaitu pada bagian bawah kerah dan pada pergelangan tangan. Pangsi sering dipadu padankan dengan kain bermotif, seperti batik. Biasanya kain ini sering senada dengan ikat kepala yang akan digunakan juga.

Program Rebo Nyunda adalah suatu cara yang bagus untuk lebih melestarikan kebudayaan sunda yang sudah banyak ditinggalkan, semoga program ini dapat di ikuti lagi oleh Kabupaten/ Kota lainnya di Jawa Barat agar kita bisa ikut serta melestarikan Pakaian Adat khas sunda ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar