Masjid Jami' Air Tiris terletak di di Pasar Usang, Desa Tanjung Berulak (Kenagarian Air Tiris), Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, sekitar 52 km dari Pekanbaru. Meskipun terletak agak ke dalam dari jalan Pekanbaru-Bangkinang namun masjid yang mempunyai keunikan tersendiri bisa dicapai langsung dengan kendaraan darat melalui jalan aspal yang mulus.
Masjid Jami' Air Tiris didirikan pada tahun 1901 dan selesai pada tahun 1903. Pembangunan Masjid Air Tiris dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat Kenagarian Air Tiris.
Arsitektur
Masjid Jami' Air Tiris (https://www.skyscrapercity.com)
Bentuk masjid ini konon merupakan campuran arsitektur Rumah Lentik Melayu Kampar dan Cina. Masjid ini berdenah bujur sangkar dan seluruh komponen bangunannya terbuat dari bahan kayu, kecuali pada bagian atap yang sekarang terbuat dari seng (aslinya dari kayu yang dilapisi dengan ijuk) dan tangga yang terbuat dari konstruksi beton.
Dengan bahan konstruksi utama kayu ini terdiri dari bangunan induk yang ukuran aslinya 30X40 m, mihrab 7X5 m, menara, dengan tinggi bangunan 24 m, serta dilengkapi dengan 2 mimbar, 1 buah telaga, dan 3 buah kulah air.
Menara Masjid Jami' Air Tiris setinggi 24 meter
Pemasangan komponen bangunannya tidak menggunakan paku dari besi tapi dengan teknik lidah dan pasak yang juga dari kayu. Pada keadaan aslinya dulu, atapnya pun berupa kepingan-kepingan papan kayu tetangu yang tahan berhujan panas dengan panjang 1 meter.
Diskripsi Bangunan
Atap
Atap Masjid Jami' Air Tiris (https://www.youtube.com)
Atapnya berupa limas tiga tingkat yang meruncing ke atas dengan tiang dan konstruksi kayu yang masih asli terlihat sangat indah.
Dinding
Beragam ornamen salah satu dinding (https://www.youtube.com)
Dindingnya yang miring, penuh dengan ornamen atau ukiran yang mirip dengan ukiran yang terdapat di dalam sebuah masjid di Pahang, Malaysia. Engku Mudo Sangkal juga menukilkan ukiran di depan mimbar dan pada dua tonggak panjang dalam masjid masing-masing basmallah dan dua kalimah syahadat.
Tiang
Bangunan ini mempunyai tiang berjumlah 36 buah yang terdiri dari 4 buah tiang soko guru, 12 tiang penyangga dalam, dan 20 buah tiang pinggir yang berada di dinding. Atap bangunan berbentuk tumpang tiga. Pada dinding depan mihrab terdapat kalimat syahadat.
Rehabilitasi
Pada tahun 1971 dilakukan rehabilitasi bagian-bagian masjid yang sudah lapuk sehingga hari ini masih berdiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar