Masjid Gadang Balai nan Duo terletak di Kelurahan Balai nan Duo (Kenagarian Koto nan Ampek), Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat.
Sejarah
Masjid Gadang Balai nan Duo merupakan suatu kompleks yang terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan utama adalah masjid yang berada di bagian tengah.
Arsitektur
Masjid Gadang Balai nan Duo (https://www.indonesiakaya.com)
Secara keseluruhan, arsitektur yang dimiliki masjid ini dipengaruhi oleh corak Minangkabau dengan konstruksi bangunan umumnya terbuat dari kayu. Atap masjid ini dibuat berundak-undak sebanyak tiga tingkat dengan permukaan yang tidak datar melainkan melentik; cocok untuk daerah beriklim tropis karena dapat lebih cepat mengalirkan air hujan ke bawah.
Diskripsi Bangunan
Masjid ini hanya memiliki satu pintu, yang terletak di sisi timur masjid (https://www.indonesiakaya.com)
Bangunan masjid berbentuk empat persegi dengan ukuran 140 x 168 meter. Dinding masjid terbuat dari bahan kayu. Pintu masuknya diberi anak tangga dan terletak di sisi timur. Di depan anak tangga terdapat bangunan tempat wudhu dan kamar kecil.
Atap
Atap masjid beratap tumpang tiga (https://nilmayola.blogspot.co.id)
Masjid ini beratap tumpang tiga dari bahan seng dengan kemuncaknya meruncing ke atas. Antara atap pertama dengan atap kedua diberi dinding papan yang berhiaskan ukiran matahari, sedangkan antara atap kedua dengan atap ketiga juga diberi pembatas dinding papan, tetapi polos.
Bangunan Utama
Bangunan utama atau tempat sholat diperluas menjadi 400 m2 (https://www.indonesiakaya.com)
Bangunan utama masjid ini berbentuk persegi yang pada mulanya berukuran 17 × 17 meter, kemudian karena jumlah jamaah kian banyak diperluas menjadi 20 × 20 meter. Di dalam bangunan utama terdapat sejumlah tiang yang dipancang miring, kecuali tiang utama di tengah. Dengan kontruksi berupa panggung seperti halnya Rumah Gadang, lantai masjid ini memiliki ketinggian sekitar 1,2 meter dari permukaan tanah.
Tiang Penyangga
Tiang penyangga tiga diatasnya terdapat ornamen (https://www.indonesiakaya.com)
Ruangan dalam masjid disangga oleh tiang penyangga berjumlah 21 buah yang disusun dalam jumlah 5, 4, dan 3. Tiang penyangga terbuat dari kayu berbentuk bulat. Tiang-tiang ini diberi beberapa ornamen di bagian atas dan bagian tengahnya. Dari 21 buah tiang, terdapat empat buah tiang yang menggantung, dalam arti ujung atasnya tidak sampai ke langit-langit.
Lantai
Meskipun termasuk salah satu masjid tertua, sebagian besar tiang, lantai, dan dinding yang semuanya terbuat dari kayu belum pernah diganti sejak pertama kali masjid ini dibangun. Masjid ini juga belum banyak mengalami renovasi sehingga keasliannya masih tetap terjaga. Hanya saja, karena sudah lapuk, atap yang pada mulanya terbuat dari ijuk kemudian diganti dengan seng.
Mihrab dan Mimbar
Mihrab dan Mimbar (https://nilmayola.blogspot.co.id)
Bagian mihrab, yang terletak di sebelah barat dan sedikit menjorok keluar, memiliki atap yang menyatu dengan undakan atap pertama. Adapun mihrab terletak di sisi barat dengan ukuran 6,5 m x 1,7 m yang dilengkapi dengan mimbar.
Bangunan Tambahan
Adapun bangunan tambahan berupa perpustakaan, rumah garin, WC (di sebelah timur di depan masjid), dan TPA (di sebelah selatan masjid). Sebuah bangunan dari bahan bata berbentuk kerucut berada di sisi barat dekat mihrab dan sebuah gardu jaga terletak di dekat pintu masuk lokasi masjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar