Adat Indonesia

Blog tentang adat istiadat di Indonesia

Rabu, 29 Juni 2016

Kuliner Khas Palembang


Selain terkenal akan jembatan ampera dan pulau kemaro nya. ternyata palembang memiliki berbagai macam makanan khas yang bisa memanjakan lidah para penikmatnya. sebagian dari makanan ini mungkin sudah dijual di kota-Kota lain tetapi lebih mantap lagi kalo kita langsung makan di tempat asalnya....:)

Pempek

Pempek (https://www.klikhotel.com)

Pempek terbuat dari ikan giling, tepung sagu, air, dan garam. Ikan yang digunakan sejatinya adalah ikan belida yang hidup di Sungai Musi. Namun, kini banyak juga pempek yang dibuat dari ikan tenggiri atau ikan gabus. Pempek disantap dengan kuah cuka yang berwarna hitam (cuko). Cuko ini terbuat dari gula merah, cabe, dan udang kering. Pempek juga kerap disajikan dengan pelengkap berupa sedikit mie basah dan ketimun. Beberapa varian pempek antara lain: pempek kapal selam, lenggang, adaan, dan panggang.

Tekwan

Tekwan (https://www.klikhotel.com)

Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.

Model

Model (https://www.klikhotel.com)

Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).

Mie Celor

Mie Celor (https://www.klikhotel.com)

Mie celor merupakan kuliner khas Palembang yang cara memasaknya cukup unik. Mie dimasak bukan dengan cara direbus, melainkan diseduh dengan air panas. karena diseduh, maka mie memiliki tekstur kenyal. Mie celor ini disajikan dalam kuah santan yang dicampurkan dengan kaldu ebi, dicampur toge, dan disajikan dengan irisan telor rebus. Mie celor juga biasanya dihidangkan dengan pelengkap berupa seledri, daun bawang dan bawang goreng. Citarasa gurih dari udang dan santan dalam kuah yang kental sungguh menggugah selera.

Pindang Patin

Pindang Patin

Bahan utama ikan patin, ikan tersebut akan direbus dengan aneka bumbu seperti cabai merah, cabai rawit, tomat, bawang merah, bawang putih, nanas, dan lain-lain. Selain menggunakan ikan patin, bahan utama bisa diganti dengan ikan gabus, tulang sapi, dan sebagainya.

Makanan ini merupakan teman sejati sepiring nasi hangat. Agar lebih mantap, disajikan sepiring kecil sambal seperti sambal mangga muda, sambal nanas, atau sambal tempoyak.

Laksan

Laksan (https://www.klikhotel.com)

Laksan pada dasarnya dibuat dengan adonan yang sama dengan pempek, yaitu ikan giling dan tepung sagu. Adonan ikan yang berbentuk bulat lalu dipotong tebal melintang berbentuk oval. Laksan ini rasanya pun mirip dengan pempek. Laksan disajikan dengan kuah santan yang gurih. Salah satu kuliner khas Palembang lainnya yang mirip dengan Laksan adalah celimpungan. Hanya, berbeda dengan laksan, celimpungan berbentuk bulat pipih.

Celimpungan

Celimpungan (https://www.bello.id)

Celimpungan sekilas mirip dengan laksan, hanya saja yang membedakannya adalah bentuknya bulat pipih lebih besar dari tekwan. Disajikan dengan kuah santan yang dicampur dengan bawang putih, kunyit, bawang merah, garam, daun salam, dan lada, sehingga kuah santan yang berwarna kekuningan terasa nikmat.

Tempoyak

Tempoyak (https://www.telusurindonesia.com)

Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.

Pindang Tulang Meranjat (Pindang Tulang Iga)

Pindang Tulang Meranjat atau Pindang Tulang Iga (https://www.klikhotel.com)

Pindang Tulang Meranjat atau Pindang Tulang Iga Sapi, berbahan dasar tulang iga sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.

Burgo

Burgo

Burgo terbuat dari tepung beras, sagu, air kapur sirih, dan aneka bumbu lainnya. Untuk kuahnya akan memakai santan, daging ikan, serta berbagai bumbu lainnya. Burgo sangat nikmat untuk disantap pada pagi dan sore hari.

Lakso


Lakso hampir sama seperti burgo dimana bahan utama menggunakan tepung beras dan tepung tapioka atau sagu. Untuk kuahnya terbuat dari santan, susu cair, kaldu ayam, dan berbagai bumbu rempah lainnya.

Perbedaan antara burgo dan lakso terlihat pada bentuknya, dimana lakso tampak seperti mie. Selain itu, rasa dari kuah lakso juga berbeda dengan burgo karena tidak memakai daging ikan. Saat ini, cukup sulit untuk mencari pedagang Lakso.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar