Adat Indonesia

Blog tentang adat istiadat di Indonesia

Rabu, 29 Juni 2016

Kuliner Khas Bengkulu

Gulai Kemba'ang

Berbicara tentang kuliner, Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai banyak kuliner khas disetiap daerahnya. Salah satunya adalah Bengkulu. Bengkulu merupakan suatu daerah dengan keberagaman kuliner khasnya. Yuk, kita mencicipinya bersama.... :)

Pendap

Pendap (https://www.flickr.com)

Pendap merupakan salah satu makanan khas yang dikenal hampir sebagian besar masyarakat tiap kabupaten di Provinsi Bengkulu, apalagi jenis makanan ini pernah menjadi tema salah satu lagu yang dirilis dalam album lagu daerah Bengkulu sekitar tahun 1990-an. Pendap terbuat dari bumbu-bumbu yang beraneka ragam, seperti bawang putih, kencur, dan cabai giling. Kemudian, bahan-bahan itu dicampur merata dengan parutan kelapa muda. Bumbu yang bercampur dengan parutan kelapa muda selanjutnya dibungkus daun talas, dimasukkan sepotong ikan, lalu direbus selama 8 jam. Dengan racikan bumbu dan bahan tersebut akhirnya pendap memiliki rasa pedas dan gurih, sehingga sangat pas untuk lauk makan nasi yang bisa meningkatkan selera makan seseorang.

Gulai Kemba’ang

Gulai Kemba'ang (https://kinerjaaktif.com)

Masakan tradisional khas daerah Bengkulu lainnya yakni gulai kemba’ang. Hanya saja masakan ini lebih dikenal masyarakat di wilayah Kabupaten Mukomuko, karena banyak versi mengatakan bahwa gulai kemba’ang berasal dari daerah itu. Gulai kemba’ang ini terbuat dari iga sapi dan racikan beberapa jenis bumbu dan memiliki rasa yang gurih. Gulai Kemba’ang merupakan salah satu menu spesial yang kerap dibuat pada bulan puasa ataupun lebaran. Masakan itu sangat cocok disantap sehabis buka puasa ataupun sahur dan dapat membangkitkan nafsu makan yang menyantapnya.

Tempoyak

Tempoyak Bengkulu (https://www.bukucatatan.net)

Meskipun banyak pendapat yang mengatakan Tempoyak bukan berasal dari Provinsi Bengkulu, tapi tempoyak sudah menjadi salah satu makanan khas seluruh etnis masyarakat Bengkulu. Hanya saja tempoyak yang terbuat dari fermentasi durian (Durio zibethinus) memiliki keasaman dan aroma yang terkadang menyengat, sehingga aroma itu tidak terlalui disukai konsumsen. Maka dari itu tempoyak kerap dijadikan bumbu masakan.

Lema

Lema Bengkulu (https://wisata.detakriaunews.com)

Jenis makanan ini memiliki beberapa kesamaan dengan tempoyak, yang mana Lema dibuat dengan proses fermentasi, tak ayal proses itu juga menyebabkan lema memiliki keasaman dan aroma yang cukup menyengat indra penciuman. Di Provinsi Bengkulu, lema sebagian besar hanya dikenal oleh masyarakat suku Rejang dan menjadi makanan khas masyarakat tersebut. Lema terbuat dari adonan rebung (bambu muda) yang kemudian dicincang dan dicampur ikan yang hidup di air tawar. Selanjutnya adonan itu disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang dan ditutup rapat minimal tiga hari sebagai bentuk proses fermentasi. Lema merupakan salah satu komoditi ekspor ke Jepang dengan kemasan kornet, meskipun banyak juga suku bangsa Rejang yang tidak mengetahui hal itu. Saat ini lema telah dijadikan makanan pengganti dan merupakan makanan favorit yang dikenal secara internasional di Jepang.

Tempoyak Ikan Patin

Tempoyak Ikan Patin (https://kinerjaaktif.com)

Nama dari makanan khas Bengkulu yang satu ini sangat unik. Masakan ini merupakan hasil dari buah duarian yang sudah di fermentasi. Tempoyak ini bisa dimakan langsung, akan tetapi jarang sekali dilakukan, karena banyak yang tidak tahan dengan aroma dari makanan ini. Sebenarnya kuliner yang satu ini merupakan makanan khas dari tiga derah sekaligus yaitu Bengkulu, Jambi dan Palembang.

Gulai Bagar Hiu

Gulai Bagar Hiu (https://bkpmd.bengkuluprov.go.id)

Selanjutnya, resep makanan khas Bengkulu adalah Bagar Hiu. Seperti namanya makanan ini berbahan ikan Hiu, biasanya masyarakat menggunakan Hiu jenis punai ataupun Hiu tanduk karena aroma dari ikan Hiu jenis tersebut tidak terlalu amis dan kulitnya terbilang lembut ketimbang Hiu jenis lainnya. Bagar Hiu ini terbuat dari bahan daging ikan Hiu, ketumbar bulat, pala, cengkeh, kayu manis, asam jawa, lengkuas, cabai, bawang putih dan merah serta kelapa goreng yang bergungsi untuk mengentalkan masakan Bagar Hiu. Ikan Hiu dipotong sesuai selera kemudian disiram jeruk nipis agar bau amisnya benar-benar hilang. Setelah itu bawang merah dan putih ditumis sampai harum, lalu bumbu lainnya dan tambahkan sedikit air. Ketika mendidih tambahkan asam, tunggu hingga masak dan siap dihidangkan.

Konon, Presiden pertama kita, Ir. Soekarno sangat menyukai makanan ini saat menjalani pengasingan di Bengkulu. karena tekstur dagingnya yang empuk dan lembut serta rasa gurih dan pedas yang diberikan oleh bumbu rempah, tercampur dengan baik dan meresap kedalam daging hiu. Selain itu daging hiu juga di percaya dapat meningkatkan stamina karena bernilai gizi yang cukup tinggi.

Gulai Ikan Mungkus

Gulai Ikan Mungkus (https://wargakaur.blogspot.co.id)

Dari sekian macam hidangan yang disajikan, yang paling menarik adalah Gulai ikan Mungkus yaitu ikan air tawar yang biasa hidup di sungai dangkal yang dasarnya berbatu dan airnya jernih, ikan ini dimasak dengan santan kelapa,rasanya sungguh lezat.

Rebung Asam Undak Liling

Rebung Asam Undak Liling (https://www.dalawisata.com)

Jika melihat seuntai bambu, mungkin tidak pernah terbayang oleh kita untuk sekedar mencicipinya. Namun di Bengkulu, masakan bambu menjadi salah satu kuliner yang sedap untuk dinikmati. Rebung adalah tunas bambu. Karena teksturnya yang masih lunak, rebung bisa diiris-iris tipis seperti sayuran mentimun dan pepaya muda.

Proses pengolahannya diawali dengan merendam rebung. Proses perendaman ini dilakukan selama berhari-hari untuk mendapatkan rasa keasaman dan kelembutan yang pas. Wah, butuh kesabaran ekstra memang ya. Setelah itu rebung digulai dan ditambah liling. Liling merupakan sejenis siput sawah yang berwarna hitam. Rasa gurih didapat setelah rebung dan liling dilumuri kuah asam, bawang, santan, cabai, tomat dan serai. Perpaduan bumbu-bumbu ini dimasak dengan air hingga mendidih dan kenikmatan rebung asam undak liling siap mengguncang lidahmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar