Pelabuhan dan Hutan Mangrove Kuala Langsa (https://acehplanet.com)
Hutan Mangrove ini terletak di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Tadinya Langsa merupakan ibukota Kabupaten Aceh Timur. Setelah pemekaran Langsa menjadi Kota, sedangankan Ibukota Kabupaten Aceh Timur pindah ke Idi.
Hutan Mangrove Kuala Langsa (https://marthaandival.wordpress.com)
Tidak sulit menjangkau kawasan hutan mangrove ini, dari Kota Langsa, hanya berjarak sekitar lima kilometer saja, dapat ditempuh dengan roda empat maupun roda dua, menuju ke arah Pelabuhan Kuala Langsa.
Sepanjang perjalanan dari Kota Langsa menuju wisata alam ini, wisatawan akan menikmati pemandangan alam desa nelayan, begitu sampai di kawasan hutan mangrove sajian pemandangan khas pepohonan mangrove membuat siapapun pasti terpukau. Siapa sangka kawasan hutan bakau menjadi sebuah pemandangan yang sangat indah dan eksotis.
Jalan setapak di Hutan Mangrove Kuala Langsa (https://travel.kompas.com)
Kuala Langsa ini, termasuk dalam wilayah hutan lindung, dan tentunya anda bisa melihat beberapa hutan mangrove atau yang lebih di kenal dengan nama hutan bakau di sekitaran pelabuhan ini.
Pemerintah telah membangun 250 meter jalan setapak untuk wisatawan. Targetnya, pemerintah kota itu membangun 1 kilometer jalan di kawasan hutan bakau. Sehingga, semakin ramai pengunjung bisa melintasi jalan itu.
Jenis Mangrove
Mangrove hasil rehabilitasi yang telah mampu memproduksi propagul, sehingga dapat menjadi sumber benih untuk kegiatan rehabilitasi berikutnya. Foto: Onrizal (https://www.mongabay.co.id)
Hasil penelitian dari bulan Juli sampai dengan November 1999 oleh Prof. Dr. Harlem Marpaung terhadap vegetasi hutan Mangrove Kuala Langsa di 3 lokasi (12 stasiun) ditemukan 15 jenis tumbuhan, mencakup 2 kelas yaitu Magnoliopsida dan Liliopsida. Hasil analisis vegetasi menunjukkan indek keananekaragaman vegetasi berada pada tingkat sedang (H'=3,024). Jenis Nipah (Nipa fructicans Thunb.) memiliki nilai kepentingan paling besar yaitu 97,42, diikuti oleh jenis Bakau Minyak (Rhizophora conjugata L.) sebesar 65,17, dan Lenggadai (Bruguiera parviflora RaxG.) sebesar 29,125.
Fauna
Bustami, tanpa rasa takut, mengulurkan tangan kanannya dan menyodorkan sekeping roti kepada seekor kera yang telah sedari tadi menunggunya (https://marthaandival.wordpress.com)
Peran ekosistem mangrove juga sebagai tempat berlindung dan berkembang biak berbagai jenis burung, monyet, mamalia, ikan, kepiting, moluska, reptil, dan serangga dan juga sebagai tempat menyediakan hasil hutan, sebagai tempat wisata alam. Mangrove juga menjadi tempat penyimpanan karbon yang tinggi, penyerap polutan, serta sebagai peneliti dan pendidikan. Monyet menjadi nilai daya tarik pada kawasan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar