Dalam berbusana, warna memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap kesan secara fisik maupun suasana hati.
Setiap wanita memiliki ‘warna khas’ atau warna pribadi yang merupakan warna paduan dari warna kulit, rambut, dan mata. Warna ini tidak mutlak, dapat berubah. Warna khas tersebut akan indah jika dipakai seseorang, namun belum tentu indah dipakai orang lain. Bisa berkesan pucat atau tampak kusam.
Bila warna pribadi pas dengan seseorang, maka akan tampak serasi mengenakan warna tersebut. Bila belum menemukan warna pribadi Anda, cobalah untuk melakukan analisa warna, agar menemukan warna pas untuk koleksi busana Anda.
Untuk melakukan analisa warna, hilangkan terlebih dahulu rias wajah Anda. Amati rambut, kulit, dan mata Anda. Cobalah sampirkan helai kain dalam warna perak atau biru, mewakili warna dingin, atau warna emas atau oranye untuk mewakili warna hangat. Sampirkan helai kain di seputar leher untuk melihat efeknya pada wajah. Setiap kali warna disampirkan perhatikan wajah Anda. Apakah wajah menjadi lebih hidup, segar, dan bercahaya? Atau tambah kusam dan pucat?
Bila helai kain biru atau perak memberi efek segar dan bercahaya wajah Anda, artinya warna pribadi Anda adalah warna dingin. Dan, apabila warna emas yang membuat Anda lebih bercahaya , artinya warna pribadi Anda adalah hangat.
Lakukan tes ini berulang. Warna pribadi bisa berubah, saat Anda mengganti warna rambut, atau gaya hidup berubah, misalnya sering berolah raga atau karena sinar matahari.
Warna pribadi bukan berarti Anda terbatas menggunakan warna tertentu, akan tetapi bisa dilaukan dengan teknik terang gelap untuk mendapatkan karakter warna yang pas untuk pribadi Anda. Misalnya, jika kulit Anda berwarna hangat, bukan berarti Anda tidak dapat menggunakan warna hijau, tapi pilihlah hijau yang mengandung warna kuning seperti hijau lumut. Atau, jika kulit Anda masuk ke dalam kelompok dingin atau sejuk, bukan berarti Anda tidak dapat menggunakan warna merah, tapi pilihlah merah yang mengandung biru, seperti warna fuchsia misalnya.
Dalam warna premier, merah dan kuning memberi kesan hangat (api, matahari), sedangkan biru berkesan sejuk (air, langit). Karena itu, deretan warna merah, jingga, kuning disebut warna hangat, dan deretan warna biru, hijau, dan ungu, disebut warna sejuk.
Untuk memadankan kebaya atau blus, dengan kain, bisa dilakukan dengan membuat harmonisasi warna. Perpaduan warna disebut skema warna. Skema warna terdiri atas paduan komplementer (kontras), paduan analog (serasi), paduan triad (segi tiga), dan paduan monokromatis (netral).
Paduan segi tiga, adalah paduan warna yang jaraknya sama dalam lingkaran warna. Ungu, hijau, dan jingga. Atau merah, kuning, dan biru. Untuk memadu tiga warna agar tidak berat, pilih satu warna yang dominan, kemudian, lainnya taruh dengan jumlah yang sedikit.
Paduan Monokromatis, adalah paduan warna terang gelap dari satu warna yang terdapat dalam lingkaran warna (ungu muda dan ungu sedang). Ungu sedang dan ungu tua misalnya, kebaya berwarna ungu dipadankan dengan kain yang juga dominasi warna ungu. Paduan ini begitu mudah, sederhana, dan mudah menciptakan keserasian, sehingga paduan ini banyak dipakai. Namun, kadang terasa membosankan. Agar tidak bosan, bisa ditambah sedikit warna berbeda dengan aksen.
Dengan cara ini, Anda akan tahu, memadankan warna yang sesuai. Misalnya kain dominasi warna Anda adalah kuning, tapi terdapat sulur atau motif dalam warna hijau, oranye, pink, dan jingga. Anda bisa memilih kuning untuk kesan netral, atau hijau untuk memberi kesan dramatik.
Sumber: Buku "Step by Step 37 Gaya - Mari Berkain oleh Reni Kusumawardhani", Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar